Seorang Siswi SMPN 8 Tangsel Dipulangkan Karena Suhu Tubuh Tinggi Di Hari Pertama PTM
Siswi SMPN 8 Tangerang Selatan dipulangkan karena punya suhu tubuh tinggi di hari pertama Pembelajaran Tatap Muka

Cahaya.co - Seorang siswi SMP Negeri 8 Tangerang Selatan dipulangkan saat sedang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dilakukan pada hari Senin (06/09/2021).
Seorang siswi tersebut dipulangkan usai mengeluh sakit dan suhu tubuhnya berada diatas 36 derajat celcius saat akan mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas.
Kemudian siswi tersebut langsung dijemput oleh orang tuanya saat ia sedang melaksanakan PTM secara terbatas di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan.
Ibu dari siswi tersebut membawa anaknya pulang kerumah dari sekolah menggunakan sepeda motor.
Sementara itu, para siswa lainnya tetap melanjutkan PTM di kelas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Muslih selaku Kepala SMP Negeri 8 Tangsel, menyampaikan bahwa siswi tersebut langsung dijemput setelah pihak sekolah menghubungi orangtuanya "Iya suhunya agak tinggi," kata Muslih kepada wartawan.
Selain itu, Benyamin Davnie selaku Walikota Tangerang Selatan menjelaskan bahwa setiap siswa yang sakit atau suhu tubuhnya melebihi 36 derajat celcius akan ditempatkan di ruang isolasi sekolah.
Guru yang ditugaskan sebagai penanggung jawab di ruang isolasi sekolah akan langsung menghubungi keluarga siswa.
Benyamin juga menjelaskan bahwa nanti akan dikontak orangtuanya, kemudian siswa tersebut mau dibawa pulang atau tidak tergantung orangtuanya. Contohnya hari ini terdapat satu siswa yang suhunya agak tinggi dan langsung dibawa pulang oleh orangtuanya.
Beberapa sekolah di Tangsel telah menggelar PTM terbatas pada hari senin, para siswa di SMP Negeri 8 Tangsel para siswa menggunakan masker dan juga menjaga jarak fisik satu sama lain ketika datang ke sekolah.
Diketahui, satu per satu siswa tetap mengikuti pengukuran suhu tubuh dengan thermogun yang disediakan di tengah lapangan.
Para guru yang bertugas sebagai Satgas Covid-19 di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan pun juga selalu menjaga jarak serta memeriksa suhu tubuh para siswa yang hadir.
Usai suhu mereka dipastikan berada di bawah 36 derajat, para siswa kemudian diarahkan untuk mencuci tangan sebelum memasuki kelas.
Selain itu, kapasitas dalam suatu ruangan di sana hanya terdapat belasan siswa dan tidak sampai 50 persen.
Setiap mejanya hanya boleh diisi oleh satu siswa agar memastikan jarak fisik tetap terjaga selama pembelajaran tatap muka berlangsung.